Rabu, 13 Oktober 2010

Rakyat Ke Canduan Judi Togel

 Sri Bimbi
Perang terhadap perjudian yang dilancarkan Polri dianggap angin lalu. Perjudian tetap tumbuh subur terutama jenis toto gelap (togel), koprok, remi dan lainnya. Kemiskinan disinyalir menjadi penyebab rakyat kecil memilih bertaruh lewat angka-angka judi demi meraih mimpi mendapat hadiah uang berlipat ganda.
Perjudian kelas menengah ke bawah tetap diminati, bahkan peminatnya bisa jadi lebih banyak ketimbang perjudian kelas menengah atas seperti kasino, judi online dan jenis lainnya. Terbukti, dalam sebulan terakhir sedikitnya 70 kasus judi togel dengan lebih dari 100 tersangka ditangani jajaran Polda Metro Jaya.
Perjudian jenis ini banyak terjadi yakni di wilayah Jakarta Utara, tercatat 47 kasus dengan 77 tersangka. “Kami juga menyita 143 buku rekapan togel, uang tunai Rp13,5 juta dan 3 buah buku tafsir mimpi,” rinci Kapolres Jakarta Utara, Kombes Rudy Sufahriadi.
Hampir setiap hari polisi menangkap penjudi. Petugas Polsek Pelabuhan Sunda Kelapa, Minggu (28/3) menciduk tiga bandar dan seorang pengecer judi togel di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakut, Sabtu (28/3). Tersangka KH, 48, Yt, 36, dan Wd, 51 ditangkap pada saat sedang melakukan transaksi. Sedangkan Mks, 30, ditangkap di warungnya saat mengecerkan judi togel.
“Kami menyita uang tunai Rp220 ribu dan 12 lembar catatan angka ogel,” jelas Kanit Reskrim Polsek Sunda Kelapa, Ipda. Antonius.
Barang bukti yang disita polisi dalam kasus judi togel memang nilainya tidak sefantastis judi bola internet, tapi omzet judi togel bila dilihat dari jumlahnya pemasang, nilainya cukup besar bisa mencapai ratusan juta per bulan. Satu pengecer saja sehari bisa mendapat sedikitnya 30 pembeli. Diperkirakan ada ratusan pengecer togel di Jakarta.
RAKYAT KELAS BAWAH
Togel adalah jenis perjudian tebak angka yang pemutarannya disesuaikan dengan hasil pacuan kuda di Singapura. Jadi nomor-nomor yang dikeluarkan bandar sama persis yang ada di negeri tersebut. Baik pengedar maupun pemasang rata-rata dari kalangan menengah ke bawah seperti tukang ojek, sopir, pedagang kecil, ibu rumah tangga bahkan juga manula.
Untuk setiap pemasang togel Rp1.000, untuk dua angka yang tembus dapat Rp65 ribu, menang tiga angka dapat Rp450 ribu dan menang empat angka dapat Rp2,5 juta. Jumlah hadiah ini tentu menggiurkan buat orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan.
Tergiur bernasib mujur dengan mendapatkan uang berlipat inilah salah satu penyebab kian suburnya judi togel.
Iming-iming hadiah tak hanya membuat pemasang tergiur. Komisi buat pengedarnya juga membuat orang tertarik. Pengedar mendapat pembagian 25 persen dari hasil penjualan. Rata-rata pengedar mendapat untung Rp20 ribu per hari.
Ini juga yang membuat Yaman,61, menjadi pengecer. “Lumayan, sehari dapat Rp30 ribu bisa buat jajan cucu,” ujar kakek 10 cucu yang ditangkap petugas Polres Jakarta Utara ini.
Alasan ini pula yang dikemukakan Marni, 44, janda dua anak yang menjadi pengecer togel sejak suaminya meninggal setahun lalu. Ia mengaku mendapat uang Rp20 ribu sehari. “Bisa buat kebutuhan hidup Pak,” kata wanita yang ditangkap di Sunter Agung, Tanjung Priok.
LEWAT SMS
Gencarnya razia judi yang dilakukan polisi tak membuat pengelola togel kehilangan akal. Penjualan togel kini tak lagi dengan cara teradisional dengan menjual kupon, melainkan cukup lewat SMS dengan menuliskan angka yang ingin dipasang.
Bandar dan pengecer togel kini menggunakan HP untuk berkomunikasi dengan konsumennya. Selain mudah dilakukan, ini juga untuk menghindari pelacakan polisi.
Satu bandar yang ditangkap, Kh mengaku setiap hari ada orang suruhan bandar besar, datang mengambil uang hasil penjualan. Setiap hari ia bisa mencapai penjualan sekitar Rp350 ribu dengan komisi 35 persen. Pelanggannya kebanyakan ABK, buruh pabrik serta nelayan.
“Kalau ada yang masang togel, saya langsung kirim ke HP bos,” cerita Kh yang ditangkap petugas Polres Sunda Kelapa. Polisi kini masih mencari-cari DD alias Uc, bandar besar yang disebut Kh sebagai bosnya.
Lain lagi, dengan Sa, pengecer. Agar bisnisnya berlangsung aman dan terhindar dari endusan polisi, ia selalu jemput bola terhadap pemasang. “Saya langsung mendatangi mereka satu persatu naik motor. Konsumen saya catat sesuai dengan nominal pasangan. Mereka saya beritahu nomor yang keluar melalui SMS,” ujar Sa.
Hal senada diakui pengecer togel berinial M.Yunus, 30 dan Kliwon, 35, yang biasa menjalankan bisnisnya di wilayah Senen, Jakarta Pusat. Pria yang pernah ditangkap polisi karena kasus togel mengaku mendapat upah lumayan yakni mencapai Rp100 ribu perhari.
“Saya ditangkap polisi karena tertangkap tangan jadi pengecer togel. Bos saya lepas tangan dan kabur karena takut tertangkap polisi. Kebanyakan yang pasang togel itu orang kecil seperti tukang ojek, sopir, pedagang makanan dan pengangguran,” tandas M.Yunus. Jenis togel yang dijajakan antara lain Keong Mas, KM, MS dan PKM.
TOGEL ONLINE
Judi togel kini juga dapat diakses melalui internet. Dari penelusuran Pos Kota, tercatat ada enam website pengelola judi togel di dunia maya. Di dalam situs itu setiap hari dapat dilihat data-data daftar penjualan serta angka togel yang keluar.
Di layar situs juga dapat dilihat rumus-rumus tebakan angka. Pengelola juga menawarkan, pemasangan togel lewat situs internet  akan mendapat diskon hingga 57 persen. Janji lainnya, bila menang uang tak perlu melalui bandar yang mengelola judi online, melainkan akan langsung ditransfer langsung dari tauke judi. Pemasang menyetor uang melalui transfer di rekening pengelola.
Namun, untuk masuk menjadi pemain tidaklah mudah. Pemasang harus mendaftar menjadi member, password, serta memberikan nomor kartu ATM dan rekening.  Bahkan untuk member atau pelanggan, dijanjikan akan mendapat komisi khusus bila dapat menarik pelanggan baru.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan pengelola judi togel saat ini membangun jaringan melalui SMS. Ini untuk menghindari pelacakan polisi. “Sesuai dengan atensi Kapolda Metro Jaya, perjudian dalam bentuk apa pun harus diberantas. Saat itu di Jatanras Polda Metro Jaya ada 12 pegedar judi togel yang ditangkap,” ungkapnya.
PERJUDIAN JENIS KOPROK
Pihak Polres Jakarta Barat menangkap 10 penjudi koprok di tempat berbeda, Minggu pagi.     Kapolres Jakarta Barat, Kombes Drs A Kamil Razak SH, MH, menjelaskan perjudian dilakukan di rumah kontrakan dengan pemainnya karyawan, penarik bajaj, pekerja bangunan dan pengojek.
“Kegiatan mereka berlangsung setiap malam hari, sepulang mereka mencari nafkah. Mustinya istirahat tetapi digunakan untuk bermain judi,” ujar kapolres didampingi Wakasat Reskrim AKP H. Pujiyarto.
Petugas dipimpin Iptu Kasranto menggerebek rumah kontrakan berlantai dua di Jalan Kebon Pisang RT011/010 Kel. Wijaya Kusuma, Jakarta Barat. Bandarnya Tarmin, 32, yang juga penarik bajaj, diringkus bersama lima pemainnya yaitu Ryan, 28, Yudi, 37, Santosa, 34, Carmin, 42, dan Deden, 49. Barang bukti yang disita uang Rp 271.000.
Selang tiga jam kemudian, Buser Polsek Tanjung Duren dipimpin Kanit Reskrim Iptu H.Johari Bule, juga menggerebek empat warga berjudi remi di tepi Jalan Indraloka VII, Jelambar, Jakarta Barat. Mereka yang ditangkap Joni, 53, Agus, 34, Doni, 24, dan Anggi, 23, dengan barang bukti Rp 107.000.
MENTAL MASYARAKAT
Joko Dwi, Sosiolog UGM (Universitas Gajah Mada), menilai maraknya ‘penyakit masyarakat’ berupa judi lantaran adanya pengaruh perkembangan zaman yang tidak diikuti oleh mental masyarakatnya. Teknologi, dikatakannya menjadi salah satu faktor utamanya.
“Contohnya, mudahnya mengakses internet tanpa ada pengamanan khusus sehingga dapat dengan mudah pula mempengaruhi masyarakat,” ujarnya saat dihubungi Pos Kota, Minggu (28/3) malam.
Menurutnya, pengimbangan mental masyarakat tersebut jangan hanya sebatas dilakukan di dalam pendidikan formal semata. Namun, pendidikan diluar hal tersebut, sambungnya, sangat diperlukan bagi masyarakat sekitar.
Dalih untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi para pelakunya kerap menjadi alasan atau alibi bagi mereka yang ketangkap dan berurusan dengan polisi. Dalam hal ini, ucap Joko yang juga merupakar pengajar di UGM, polisi harus dapat memberantas secara tuntas.
“Tidak pilih kasih dan pandang bulu. Polisi juga harus berani membongkar dan menangkap para bandar-bandar judinya,” ujarnya. Terlebih, katanya, instansi Polri telah menjadi sorotan masyarakat terkait kasus makelar kasus

0 komentar:

Posting Komentar

KELUARAN TOGEL

Blogroll